Thursday, 26 January 2017

Becak dan Bentor di Makassar

Becak (dari bahas hokkien be chia "kereta kuda") adalah suatu moda transportasi beroda tiga yang sangat umum ditemukan di Indonesia ataupun di Asia. Kapasitas normal becak adalah dua orang penumpang dan satu pengemudi. Pengemudi becak inilah yang sering disebut tukang becak. Becak saat ini kebanyakan telah berubah menjadi bentor atau bemor (becak motor). Dimana pengemudinya sudah tidak lagi menggunakan dayung untuk menggerakkan kendaraannya melainkan menggunakan mesin motor untuk bergerak.  

Moda transportasi seperti becak dan bentor ini tidak dimanfaatkan sebagai kendaraan pribadi, melainkan dimanfaatkan sebagai kendaraan umum. Dimana, banyak orang yang memanfaatkannya sebagai lahan untuk mencari nafkah. 

Kebanyakan pengemudi becak ini memilih untuk memanfaatkan becak atau bentor sebagai sarana mencari nafkah, karena becak merupakan salah satu sarana transportasi yang murah untuk dibeli atau disewa. Berdasarkan hasil wawancara saya dengan beberapa pengemudi, mereka lebih memilih untuk memodifikasi becak atau motor mereka menjadi becak motor, karena menurut mereka dengan becak motor lebih mempunyai manfaaat ganda ketimbang hanya becak ataupun motor.  pengumpang yang diangkut bisa lebih banyak.

Menurut mereka, kebanyakan dari penumpang akan lebih tertarik dengan becak motor ketimbang hanya motor saja (ojek) karena becak motor menurut mereka dapat menampung lebih banyak penumpang ketimbang motor.

Khusus daerah Makassar, para tukang becak rata-rata mangaku senang dan menikmati pekerjaan mereka. Dengan rata-rata penghasilan berkisar dari 50.000-200.000 per hari. Dan ketika ditanya, apakah mereka pernah tidak mendapatkan satu penumpang pun dalam satu hari, hampir semua dari mereka mengaku selalu saja ada penumpang tiap harinya. Mereka juga mengaku bahwa penghasilan tersebut sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka dan keluarga mereka. Bahkan beberapa dari mereka mampu menyekolahkan anaknya hingga lulus sarjana, meskipun memang tidak semua dari mereka bisa seperti itu.

Sebuah hal yang menarik mengingat jika di lihat sepintas, pasti banyak dari kita yang menduga bahwa untuk makan pun mereka sulit. Tapi kenyataan dilapangan ternyata mereka tidak merasakan seperti itu. Bahkan beberapa diantara mereka mengaku sangat senang dengan pekerjaan dan gaya hidup mereka sebagai tukang becak.

Linggar Eisenring - Makassar, 26 Januari 2017

No comments:

Post a Comment