Tulisan ini saya buat bermula dari komentar-komentar orang-orang yang anti dengan investasi, anti dengan apartement, anti dengan rumah susun, anti dengan gedung-gedung kantor bertingkat. Saya terus terang sangat heran sekali dengan pemikiran dari orang-orang yang seperti itu. Padahal jika mereka tau, apartement, rumah susun, maupun gedung-gedung bertingkat adalah salah satu solusi efektif dari penyelesaian masalah-masalah perkotaan terutama di kota-kota besar.
Baikah, saya coba mulai dari pentignya sebuah lahan.
Jaman sekarang kalau kita perhatikan di daerah-daerah perkotaan itu sangat sulit untuk mendapatkan lahan. Terutama apabila kita mencarinya di pusat kota, kawasan yang menjadi titik tengah dari kota tersebut. Kalau pun ada yang tersedia, namun tentu harus dibeli dengan harga yang fantastis. Mau tidak mau, orang akan terus mencari lahan baru di daerah pinggiran kota sehingga terjadi konurbasi, dimana kita sudah tidak bisa lagi membedakan yang mana kota A dan yang mana kota B.
Dengan terjadinya konurbasi, maka sebenarnya akan menimbulkan masalah-masalah yang lain. Salah satu contoh misalnya lahan pertanian dan lahan hutan, yang terus berkurang lantaran terus menerus di ubah menjadi beton. Itu jelas merupakan sebuah kerugian. Desa-desa pun menjadi kekota-kotaan pada akhirnya. Sampai-sampai muncul istilah "desa kota". Hal itu untuk saat ini memang masih terlihat sangat wajar, tapi yang jadi pertanyaan besarnya adalah mau sampai kapan hal ini dibiarkan terus begitu saja? Saya tidak bisa membayangkan 100-200 tahun kedepan. Mungkin saja pulau jawa akan dipenuhi oleh bangunan-bangunan beton dan lahan pertanian pun akan habis jika ini tidak dicarikan solusi yang serius.
Menurut saya, pemerintah sebagai penanggung jawab, sebagai pemikir masalah-masalah dan nasib masyarakat, harus berpikir solusi untuk itu. Pemerintah wajib mendorong investor-investor untuk menyediakan permukiman-permukiman keatas, dan berhenti berpikir untuk menyediakan permukiman secara horizontal. Mungkin ada yang bertanya mengapa harus investor, kenapa bukan pemerintah sendiri yang membangun. Jawabannya dari pertanyaan seperti itu sebenarnya sangat simpel, memang tidak semua harus investor, tapi jika investor tidak ikut andil, siapa lagi yang mau diharapkan? Saya rasa pemerintah manapun pasti akan kesulitan membangun semuanya tanpa ada bantuan dari pihak lain, terutama soal dana dan biaya pembangunannya. Pembangunan seperti itu, tentu akan memakan biaya yang cukup besar. Padahal kita tau sendiri banyak juga hal lain yang tidak kalah pentingnya, yang harus dibangun oleh pemerintah. Contohnya seperti pelabuhan, transportasi umum, drainase, perbaikan sekolah, bahkan rumah susun untuk warga berekonomi menegah kebawah. Nah, dari hal tersebut kita bisa lihat sendiri, peran Investor disini sebenarnya sangat penting dalam membantu pemerintah untuk menyediakan perumahan vertikal bagi masyarakat menengah keatas alias para elit dan eksekutif.
Salah satu solusi yang paling efektif menghambat laju dari konurbasi selain dengan menekan angka kelahiran hanyalah pembangunan yang dilakukan secara vertikal. Kalau istilah salah seorang guru besar di kampus saya mengatakan "mengefektif-efisienkan lahan". Dengan pembangunan secara vertikal, tentunya akan sangat menghemat sekali penggunaan lahan.
Baiklah, sekarang saya akan mencoba menggambarkan hal ini dengan logika yang sederhana. Mari kita umpamakan ada 100 kepala keluarga, setiap kepala keluarga ingin membangun rumah masing-masing secara horizontal, dimana tiap rumah kita anggap saja ukurannya 10x10. 100 kepala keluarga artinya akan dibangun 100 unit rumah, maka luas lahan yang akan terpakai adalah:
100 m2 x 100 unit = 10.000 m2, itu belum termasuk lahan yang dipakai untuk akses jalan atau sirkulasi kendaraan, taman, parkir mobil, dan lain-lainnya.
Bandingkan jika dengan 1 apartement atau 1 rusun dengan ukuran yg sama 10x10, 100 unit, dibangun 10 lantai, maka lahan yang akan terpakai hanya:
100m2 x 100 unit =10.000 m2
10.000 m2/10 lantai = 1000 m2
Bisa dilihat perbandingannya 1000 m2 dengan 10.000 m2 atau setara dengan 1:10. Dan itu artinya 9.000 m2 lahan pertanian atau 9.000 m2 lahan hutan bisa di selamatkan.
Kemudian jika membangun apartemen atau rusun dengan tipe yang sama (100 unit juga) untuk luas lahan 10.000 m2,
Maka jumlah unit rumah yang dibangun dapat melayani:
10.000 m2/ 1.000 m2 = 10
10 x 100 unit = 1000 unit rumah, dalam artian 1000 kepala keluarga dapat terlayani. Dibandingkan dengan membangun 100 unit kesamping, jelas akan sangat jauh lebih efisien membangun ke atas.
Makanya saya sangat heran jika ada orang yang begitu anti dengan yang namanya investasi meskipun dari negara lain. Karena bagaimana pun untungnya seorang investor namun dia tetap memberikan manfaat buat perkembangan perkotaan bahkan negara. Begitu pula dengan orang-orang yang anti dengan rumah susun, sama saja. Mungkin anda sekarang anti, karena tidak memikirkan bagaimana kedepannya nanti.
Pemkiran seperti anti investasi, anti apartement, dan lain-lain itu harus diubah oleh masyarakat kita, karena kalau tidak hanya akan timbul masalah-masalah baru yang tentunya akan lebih runyem. Memang sih tetap ada resiko lainnya, tapi dimana-mana yang namanya solusi itu pasti akan selalu ada resikonya, yang membedakan hanya besar kecilnya resiko dari solusi itu. Dan semua solusi-solusi itu akan berjalan dengan baik, jika kita bersatu dan kompak melaksanakannya.
Semoga bermanfaat.