Thursday, 19 January 2017

Belum Paham Keinginan Bangsa Kita

Faktanya tidak ada pemimpin yang sempurna. Kalau dibiarin macet dan banjir juga akan di protes. Di carikan solusi agar gak macet dan banjir, juga protes. Permukiman kumuh tidak di tata juga protes. Permukiman kumuh ditata juga protes. Kadang bingung kita itu maunya apa sebenarnya?

Kita jadi negara terbelakang, protes. Tapi kita mau menjadi negara maju, juga di protes. Kita maunya apa sebenarnya?

Saya ingat 10 tahun yang lalu, gambar dibawah ini selalu dijadikan sindiran bagi pemerintah jakarta. Tidak manusiawi lah, tidak layak huni lah, pemerintahnya cuma bangunin buat org kaya lah dan sindiran-sindiran sejenisnya.

  
Giliran dibangunkan dan dimanusiakan seperti gambar dibawah ini dengan biaya sewa Rp.300 ribu per bulan plus fasilitas lengkap gratis, diprotes juga, dibilang kebebasan rakyat diambillah, dibilangnya memalak rakyatlah, dan lain-lainnya. Maunya bagaimana sih sebenarnya?



Dulu banyak sekali saya mendengar orang memprotes bernada nyinyir seperti ini: "Lihat Singapura sekarang, jadi negara yang maju, dulunya negara sampah" Kenapa kita tidak bisa mereka? Lalu ada juga yang bilang: "Lihat UEA, dulunya negara yang tidak ada apa-apanya dibandingkan Indonesia, sekarang menjadi negara world class" Kenapa kita tidak bisa seperti mereka?

Dulu, itulah yang sangat sering sy dengar. Tapi giliran kita ingin menuju kesana, mencoba mengikuti jejak-jejak mereka, kini yang banyak saya dengar, "ngapain kita mau sok-sok-an seperti Singapura atau UEA, itu jelas tidak sesuai dengan sistem pancasila kita". Rasanya saya antara mau menangis dan ketawa mendengarnya..

10 tahun lalu, kereta cepat jepang di puji-puji di negara kita, dan dengan nyinyirnya protes lagi, kenapa indonesia tidak bisa membuat seperti itu minimal untuk ibu kota kita Jakarta. Sekarang proyek MRT dianggap proyek membuang uang, dan tidak penting.