Sebelumnya mohon maaf, jangan marah dulu, dan izinkan saya menjelaskan.
Perokok itu pecinta lingkungan. Kok bisa?
Mari saya jelaskan.
Pertama-tama kita semua harus setuju kalau jaman sekarang apalagi di kota-kota daerah pesisir seperti Makassar, Jakarta, Surabaya udaranya sangat panas.
Jika kita dalam sebuah ruangan, sudah pasti bakalan termat sangat gerah jika tidak menggunakan Air Conditioner alias AC. Sementara jika kita berada di luar ruangan, jelas pepohonan lah yang bisa menggantikan fungsi AC untuk menyejukkan udara. Pepohonanlah yang membuat udara diluar ruangan menjadi sejuk. Tapi, lihatlah sekarang, pohon-pohon di kota-kota besar. Habis tumbang, dan tersisa sangat sedikit sekali.
Alhasil, dengan habisnya pohon-pohon tersebut orang-orang jelas lebih memilih untuk berada di dalam ruangan dengan Air Conditioner (AC) ketimbang berada diluar ruangan.
Oke sampe sini paham? Baiklah mari kita lanjutkan.
Terus apa hubungannya semua diatas dengan perokok adalah pecinta lingkungan? Mungkin ada beberapa dari kalian sudah bisa menebaknya.
Ya, kita semua tau kalau diruangan ber-AC sangat jelas tertulis "DILARANG MEROKOK". Meskipun ini sebenarnya tidak penting dan banyak yang akan protes, tapi saya pribadi menganggap ini jelas deskriminasi terhadap para perokok. hahaha.
Tapi tenang, saya tidak akan melakukan "demo" tandingan dari gerakan "no tobacco day" atau mengeluh hanya lantaran perokok dilarang merokok di dalam ruangan yang ber-AC.
Yang mau saya bahas disini dan yang perlu kita semua tahu adalah bahwa satu-satunya tempat untuk merokok bagi para perokok sudah barang tentu hanya diluar ruangan.
Jadi secara logika sebenarnya para perokok yang hidup diperkotaanlah yang paling dirugikan jika pohon-pohon di perkotaan di tebang semena-mena, karena jika kita telah dilarang berada di dalam ruangan ber-AC, maka sudah barang tentu tidak ada tempat lagi bagi kami para perokok merasakan udara sejuk.
Inilah sebabnya mengapa saya katakan bahwa sebenarnya para perokok itu adalah pecinta lingkungan. :))